Saat SMP, Siena pernah tersambar petir dan membuatnya sempat mati suri selama beberapa menit. Sejak saat itu dia mempunyai kemampuan yang bisa melihat makhluk tak kasat mata juga melihat bayangan kematian seseorang. Tapi karena kemampuannya tersebut, Siena justru sering dianggap aneh dan berakhir dengan perundungan terhadap dirinya, yang akhirnya membuatnya menjadi pribadi yang pendiam dan penuh aura yang suram.
Tiga tahun kemudian, Siena pindah ke SMA Gemilang di Jakarta. Di hari pertama kepindahannya, Siena sudah melihat bayangan kematian yang akan terjadi pada teman sebangkunya, Flo. Karena tak ingin dianggap aneh di sekolahnya yang baru, Siena hanya bisa memperingatkan Nala—pacar Flo—agar selalu menjaga Flo dari kejadian yang tidak diinginkan.
Namun sekalipun Nala sudah berusaha menjaga Flo, Flo tetap tak bisa lepas dari kematiannya. Flo menjadi korban tabrak lari dan Siena menjadi saksi matanya. Namun karena kejadian tersebut, image Siena jadi tercemar. Dia dianggap pembawa sial di sekolahnya. Terlebih hantu Andi yang telah tinggal di SMA Gemilang yang selama 10 tahun ini biasanya tak pernah menampakkan sosoknya, kini mulai mengganggu dan mencelakakan para siswa sejak Siena pindah. Hal tersebut membuat Siena makin dijauhi oleh teman sekelasnya. Hanya Nala yang tetap mau berteman dengan Siena, mereka bekerja sama demi mengungkap pelaku yang menabrak Flo.
Ketika berangkat sekolah, Siena tidak sengaja melihat mobil yang pernah menabrak Flo. Mobil itu ternyata milik ayah Brama—kapten tim basket sekolahnya yang berkepribadian sombong dan suka menindas siswa. Siena dan Nala berusaha membuktikan bahwa Bramalah pelakunya.
Seiring Siena mengenal Brama, dia sadar bahwa bukan Brama pelakunya. Tapi ketika ditanya, Brama selalu enggan mengungkapkan siapa pengemudi yang menabrak Flo. Padahal kemarahan hantu Flo semakin besar, dia mulai meneror Siena dan Brama karena menganggap mereka sebagai penyebab kematiannya.
"Karena ngasih tahu kamu atau nggak, kejadiannya tetap sama. Nggak ada yang bisa ngubah takdir yang sudah ditetapkan."
Ada yang bilang, judul dari sebuah buku merupakan salah satu poin penjualannya. Termasuk buku ini, sejak pertama kali mengetahui judulnya aku langsung tertarik ingin membacanya. Buku ini merupakan buku kedua dari penulis yang aku baca. Sebelumnya aku pernah membaca Merindu Cahaya de Amstel yang bertema religi, sedangkan Aku Tahu Kapan Kamu Mati adalah buku mengangkat tema yang berbau horor—dua tema yang berbeda tapi ternyata penulis cukup baik menuliskannya.
Membaca buku ini sebenarnya agak tidak sesuai dengan ekspetasiku. Aku membayangkan dengan judul yang eye catching, cerita di dalamnya juga akan sangat menarik. Tapi kesan seram yang diperlihatkan para hantu terasa kurang menakutkan, kemampuan Siena pun kadang tidak 'pasti'. Walaupun awalnya aku agak was-was kalau baca di malam hari, takut hantunya kebawa mimpi ๐, tapi seiring berjalannya cerita rasa takutku justru hilang.
Alurnya sendiri lumayan cepat, jadi membuat pembaca tidak bosan saat membacanya. Penulis berhasil menyampaikan kesan misteri yang disuguhkan dalam cerita, seperti pelaku tabrak lari Flo yang tidak mudah ditebak. Aku dibuat penasaran dengan siapa pelaku sebenarnya. Dan ketika akhirnya terungkap benar-benar tidak terduga.
Karena penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga, pembaca jadi bisa mengetahui bagaimana karakter dan apa yang dipikirkan para tokoh di dalamnya. Aku sebenarnya agak sebal dengan sikap orang tua Siena yang menganggap kemampuan yang dimiliki dan hantu yang sering mengganggunya hanyalah imajinasi Siena belaka, padahal di awal cerita Ibu Siena telah membuktikan apa yang dikatakan Siena benar-benar terjadi. Sayang, di dalam cerita hubungan Siena dan orang tuanya kurang dibahas karena lebih menitikberatkan pada pemecahan kasus Flo dan hantu Andi.
Tapi overall sih aku menikmati cerita Aku Tahu Kapan Kamu Mati ini. Aku suka di bagian akhir buku yang menjelaskan darimana datangnya kemampuan Siena yang ternyata bisa dihilangkan. Karena bagi Siena (dan orang-orang seperti dirinya) mempunyai kemampuan untuk melihat hantu dan bayangan kematian seseorang pasti justru tidak enak serta membuat kehidupan sehari-harinya jadi tidak tenang.
Oh ya bagi pecinta cerita horor wajib membacanya, karena buku ini katanya juga akan segera difilmkan.
×××
Judul : Aku Tahu Kapan Kamu Mati
Penulis : Arumi E
Penyunting : Larasati Fitriani
Desain Sampul : Wirawinata, DewickeyR
Penerbit : Loveable
Terbit : September 2018
Tebal : 324
Posting Komentar
Posting Komentar