Review "Walk on Memories" Karya Vie Asano

Posting Komentar
Jatuh cinta pada seseorang yang tidak bisa dimiliki bukan sesuatu yang bisa dibanggakan, melainkan sesuatu yang harus diatasi.

Proyek Revitalisasi Kawasan Kota Tua adalah segalanya bagi Ashadira Niena Maulia. Sudah sejak lama Asha menanti-nantikan tender bergengsi ini, karena sudah lama pula dia ingin mengalahkan perusahaan kompetitor demi alasan pribadinya. Tapi kebahagiaan Asha segera lenyap begitu mengetahui jika dia akan berpasangan dengan Aaron, sang player dari perusahaannya. 

Di sisi lain, Aaron Kyle juga tak suka jika harus berpasangan dengan Asha—perempuan arogan yang pernah ditaksirnya dan sangat sulit untuk diajak bekerja sama. Namun atasan mereka tetap memaksa Asha dan Aaron untuk bersama-sama mengerjakan proyek tersebut demi memenangkan tender itu. 

Selama mengerjakan proyek, sedikit demi sedikit ketegangan antara Asha dan Aaron mulai mencair. Mereka pun mulai sejalan dalam mengeluarkan ide-ide mereka. Kedekatan keduanya perlahan-lahan membuat Aaron melihat Asha dari sudut pandang berbeda, dan tanpa sadar dia mulai menyukai lagi gadis itu. 

Masalahnya, Asha ternyata menyukai Salman—seorang arsitek dari perusahaan saingan mereka. Hal itu membuat Aaron cemburu. Padahal selama ini Aaron berprinsip untuk tidak mengencani teman sekantornya. Aaron harus segera melakukan sesuatu jika tidak ingin proyek yang mereka kerjakan berantakan karena urusan hatinya. 
"Lo cuma lagi jatuh cinta. Dan orang yang lagi jatuh cinta kadang otaknya jadi kosong karena isinya pindah ke hati." 


Novel Walk on Memories adalah novel pertama penulis yang aku baca. Aku suka gaya penulisannya yang asyik dan nggak monoton. Alurnya juga begitu mengalir hingga tahu-tahu novel ini sudah berakhir dalam sekali baca. 

Aku suka interaksi antara Asha dan Aaron yang suka saling sindir di awal cerita yang kadang bikin senyum-senyum pas baca—terutama saat Aaron tak berkutik ketika berdebat dengan Asha. Karakter Aaron ini kocak dan suka bikin gemas. Sebenarnya Aaron ini baik, cuma ada alasan tertentu kenapa dia bisa menjadi seorang player

Penggunaan sudut pandang orang ketiga di novel ini memang terasa pas karena pembaca jadi lebih bisa mengetahui perasaan dan konflik yang dialami masing-masing karakter. Ada alasan mengapa Asha begitu ambius untuk memenangkan proyek Revitalisasi Kawasan Kota Tua, padahal orang yang dicintainya ada di kantor saingan tempat dia bekerja. 

Tema dunia arsitektur yang diangkat penulis di sinopsis buku sayangnya terasa kurang digali, walaupun sebenarnya porsinya juga sudah cukup sih... Merasa agak tertipu sama sinopsis buku 😂 tapi kena tipu yang menyenangkan karena cerita Aaron-Asha-Salman ini page turner banget! 

Overall, novel Walk on Memories ini merupakan bacaan ringan dan memorable. Karena mengambil lini metropop, porsi "dewasa"-nya juga terasa pas dan tidak berlebihan. 

×××

Judul : Walk on Memories
Penulis : Vie Asano
Penyunting : Tri Saputra Sakti
Desain Sampul : Zukal
Penerbit : GPU
Terbit : September 2019
Tebal : 272 hlm.

Related Posts

Posting Komentar