Review "Stillhouse Lake" Karya Rachel Caine

1 komentar
Penyesalan itu akan membuatnya terjaga setiap malam selama beberapa tahun sebelum dan sesudahnya, berdenyut panas melawan kelopak matanya. Seharusnya aku bertanya. Seharusnya aku tahu.
Gina Royal tak pernah menyangka jika suami sekaligus ayah dari kedua anaknya—Melvin Royal—yang terlihat begitu perhatian dan penuh kasih sayang adalah seorang psikopath sekaligus pembunuh berantai yang keji dan brutal. Dan yang paling buruk adalah Melvin melakukan semua pembunuhannya di garasi rumah mereka—yang hanya berbatasan sebuah tembok dengan dapur Gina.


Sekalipun Gina tak tahu apapun tentang kejahatan Melvin dan bebas dari tuduhan sebagai "Pembantu Kecil Melvin", Gina dan kedua anaknya harus ikut membayar mahal untuk kejahatan yang dilakukan oleh Melvin. Selama empat tahun setelah kejahatan Melvin terungkap, Gina harus terus melarikan diri dan beberapa kali berganti identitas demi menyembunyikan keberadaannya dan kedua anaknya dari para keluarga korban dan warganet yang mengutuk dan menuntut balas dendam atas kejahatan keluarga Royal. 

Kini Gina sedang memulai kehidupan barunya lagi sebagai Gwen Proctor, bersama Lanny dan Connor—anak-anaknya yang sedang beranjak remaja. Dengan suaminya di penjara dan sedang menunggu jadwal eksekusinya, Gwen berharap bisa mendapatkan hidup yang damai di Danau Stillhouse—sebuah perumahan sepi untuk para orang kaya yang sudah lama ditinggalkan. Meski masih menjadi terget penguntit dan bajingan internet, Gwen kira masih bisa membesarkan kedua anaknya dengan tenang dan damai. 

Namun kedamaian itu langsung runtuh ketika sesosok mayat—yang dibunuh dengan cara yang sama dengan korban-korban Melvin—ditemukan di danau di depan rumah Gwen. Saat itulah Gwen sadar jika tak hanya para penguntit yang memburu dirinya dan kedua anaknya, tapi juga mantan suaminya. 

... senjata tak bisa melindungimu, kecuali kau melindungi dirimu secara mental, emosional, dan logika. Itulah titik akhir semuanya, bukan sementara.
Selama setahun belakangan ini, sepertinya genre bacaanku lebih bergeser ke genre thriller sejak membaca buku-buku karya Akiyoshi Rikako. Dan ketika tahu Penerbit Spring akan merilis buku Stillhouse Lake, buku thriller ini merupakan salah satu buku thriller yang aku tunggu jadwal terbitnya. 

Bab awal Stillhouse Lake ini sebenarnya sudah pernah diterbitkan di platform wattpad penerbitharu, dan aku sempat membaca beberapa bagian awalnya. Ketika membacanya, aku langsung dibuat penasaran dengan kisah hidup keluarga Royal ini secara keseluruhan. Yah, walaupun aku nggak berani baca banyak, takutnya nggak sesuai ekspetasi seperti beberapa buku yang aku pernah baca teaser atau review-nya. Dan aku cukup bersyukur dengan keputusanku, karena ketika akhirnya aku membaca bukunya, aku jadi bisa menikmati ketenggangan yang coba dihadirkan oleh penulis sejak di awal cerita. 

Di buku ini penulis menggunakan dua sudut pandang berbeda dalam menuturkan cerita. Di prolog, penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga untuk menggambarkan kengerian Gina Royal saat akhirnya mengetahui siapa suaminya yang sebenarnya. Sedangkan di bab selanjutnya sampai akhir penulis menggunakan sudut pandang Gwen Proctor sebagai orang pertama untuk menuturkan kisah hidupnya dan kedua anaknya setelah kejahatan Melvin terungkap. 

Aku sebenarnya suka dengan cara bertutur penulis yang diterjemahkan dengan apik oleh Penerbit Spring ini, ketegangannya begitu terasa sejak di awal cerita dan tiap lapisan cerita diceritakan secara mendetail tanpa mengurangi ketegangannya. Sayangnya ada beberapa saltik yang terdapat dalam buku, membuat buku ini jadi sedikit memiliki nilai minus. 

Penulis menggunakan alurnya maju mundur untuk menceritakan bagaimana Gina Royal akhirnya menjadi Gwen Proctor, bagaimana perjuangan Gwen dan kedua anaknya memulai kehidupan baru lagi setiap beberapa waktu karena keberadaan mereka yang hampir ketahuan, serta bagaimana perasaan Gwen terhadap orang-orang di sekitarnya. Di sini penulis berhasil menggambarkan karakter para tokoh secara nyata dan relate-able. Emosinya—terutama emosi Gwen—terbentuk dengan sangat baik, membuatku jadi ikut bersimpati dengan apa yang dialami oleh Gina/Gwen. 

Selama membaca Stillhouse Lake ini aku jadi teringat dengan buku Pretty Girls karya Karin Slaughter yang sekilas memiliki premise cerita yang sama—tentang memiliki suami yang ternyata seorang psikopat, namun tentu saja jalan cerita keduanya jauh berbeda. Selain itu membaca Stillhouse Lake ini juga jadi membuatku teringat dengan drama korea Come And Hug Me, dimana si tokoh utama merupakan keluarga dari seorang psikopat yang berusaha untuk mendapatkan hidup yang damai di tengah kecaman dan ancaman para keluarga korban serta masyarakat umum yang membenci keberadaan mereka. 

Karena Stillhouse Lake ini merupakan buku berseri, ceritanya berakhir dengan cliffhanger. Walaupun aku sendiri cukup puas dengan akhir ceritanya, aku juga tidak sabar untuk membaca bagaimana kisah hidup Gwen Proctor  di buku selanjutnya. Semoga saja Penerbit Spring tidak terlalu lama menerbitkan kelanjutannya. 

Over all, bagi pecinta buku bergenre psychology thriller buku ini merupakan buku yang wajib dibaca!

×××

Judul : Stillhouse Lake
Penulis : Rachel Caine
Penerjemah : Anggun Prameswari
Penyunting : Prisca Primasari
Penyelaras Aksara : Seplia
Desain Sampul : Herdiyani (ANIMAJI)
Penerbit : Spring
Terbit : Maret 2018 (Cetakan I)
Tebal : 364 hlm.

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar