Review "Summer Sky" Karya Stephanie Zen

Posting Komentar
Mungkin memang benar, satu-satunya cara untuk melupakan seseorang adalah dengan memiliki orang lain untuk dipikirkan.
Baru satu minggu yang lalu Summer Sky Azalea berpisah dari kekasihnya ketika dia memutuskan untuk ikut pergi berlibur dengan sang Mama ke Kinabalu. Semua itu Sky lakukan demi membuktikan pada Alex Raharja—pacar enam tahunnya—jika dia masih bisa menikmati hidup tanpa kehadiran Alex di sisinya. Siapa sangka, saat liburan tersebut Sky bertemu dengan Jordan Elwandi—pria yang dijodohkan dengannya oleh sang Mama.

Di saat Sky mencoba move on, Alex justru hadir kembali ke dalam hidup yang sedang Sky bangun lagi—Alex ingin hubungan mereka kembali seperti dulu. 

Sky dilema. Di satu sisi, Sky sangat marah pada Alex karena setelah selangkah lebih dekat dengan impiannya, Alex langsung mencampakkannya begitu saja. Tapi Sky sudah begitu lama mengikatkan hatinya pada Alex, dan ketika ada kesempatan untuk kembali bersama, dia tidak mungkin melepasnya. Di sisi lain Sky juga tidak begitu mengenal Jordan dengan baik. Namun sepertinya keluarga Sky justru lebih memilih Jordan dibanding Alex. 
"... Kadang, orang yang bisa melengkapi kita justru orang yang karakternya sangat berbeda dengan kita. ..."
Summer Sky merupakan karya kedua penulis yang aku baca setelah More Than Words. Covernya yang cantik menyajikan suasana pantai, laut dan langit biru yang khas pada musim panas—sesuai dengan judulnya. Selain itu covernya juga merepresentasikan hubungan ketiga karakter utama; Sky, Alex dan Jordan. 

Alurnya sangat menarik dengan akhir cerita yang tidak mudah ditebak. Jika aku berada di posisi Sky, aku juga akan bingung memilih antara Alex dan Jordan. Karena keduanya memiliki alasan kuat untuk dipilih. 
"Saat kamu jadi orangtua nanti, kamu akan mengerti. Ada kalanya anakmu harus dibiarkan melakukan apa yang dia mau, meski kamu nggak begitu menyukainya. Ini supaya agar dia belajar dan sadar sendiri pada akhirnya. ..."
Semua tokoh dalam novel ini memiliki karakter yang kuat, menarik dan mempunyai porsi yang pas. Salah satu karakter yang aku sukai adalah Ibu Yenny—Mama Sky. Mama Sky terkadang suka bertingkah konyol dan super jahil dalam mendekatkan Sky dan Jordan. Meski demikian Mama juga menjadi pendengar yang baik ketika Sky berkeluh kesah tentang hubungannya dengan Alex yang telah berakhir. Dan sekali pun Mama lebih memilih Jordan, beliau menyerahkan keputusan masa depan Sky di tangan Sky sendiri. 

Dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga, pembaca tentunya jadi lebih memahami bagaimana sebenarnya perasaan masing-masing karakter;  alasan Alex putus dengan Sky yang sesungguhnya, Jordan yang awalnya agak cuek namun berubah mengejar-ngejar Sky, dan dilemanya Sky memilih Jordan dan Alex. 

Overall, novel Summer Sky merupakan bacaan metropop ringan yang tidak boleh dilewatkan. Membacanya akan mengingatkan bagi mereka yang pernah bergitu mencintai, kemudian patah hati, dan sedang berjuang untuk bangkit, untuk percaya akan ada seseorang terbaik yang dikirim Tuhan dalam hidupmu. Tidak masalah jika kamu belum mengenalnya saat ini karena waktu tidak berarti apa pun, karakterlah yang menentukan.
"Kadang dalam hidup kita nggak bisa menggenggam dua mimpi sekaligus. Ada mimpi yang harus dilepaskan untuk meraih yang lain."

Benar-benar tidak mudah jika kau pacaran sudah begitu lama, mengenal seluruh anggota keluarga masing-masing, kemudian putus.
 

"... Lebih baik bertanya daripada menebak-nebak. Komunikasi itu penting, daripada jadi salah paham seumur hidup."

×××

Judul : Summer Sky
Penulis : Stephanie Zen
Penyunting : Claudia Von Nasution
Desain Sampul : Marcel A.W.
Penerbit : GPU
Terbit : Januari 2019 (Cetakan ke-1)
Tebal : 280 hlm.

Related Posts

Posting Komentar