Mengubur Impian di Tengah Keterbatasan
Dulu sekali, ketika awal-awal Bazar Buku International Big Bad Wolf (BBW) diadakan di Indonesia, pengen banget buat datang ke surganya pecinta buku diskonan. Sayangnya, saat itu event hanya diadakan di kota besar seperti Jakarta—karena waktu itu belum banyak yang tahu juga apa itu BBW.
Sekalipun datang, jarak tempuh lebih dari 9 jam perjalanan lewat Pantura juga bisa bikin dompet nggak baik-baik saja. Karena saat itu masih miskin.
Mau ikutan jastip pun rasanya juga mubazir. Karena sekali lagi, waktu itu masih miskin (meski sekarang juga tetap miskin). Beberapa fee jastip bukunya bisa buat jajan seminggu. Jadi keinginan tersebut akhirnya terkubur...
Kehilangan Gairah Membaca di Tengah Kesibukan
Lalu Covid datang, keinginan terlupakan. Apalagi setelahnya terlalu sibuk di dunia atlit disabilitas, dan kegiatan membaca jadi sebuah kemewahan.
Bisa saja sih menyisihkan sedikit waktu buat membaca di sela-sela waktu istirahat. Tetapi lama-lama rasa excited saat membaca tak lagi sama. Perasaan berdebar-debar saat menyelami sebuah cerita fiksi rasanya begitu sulit ditemukan. Alhasil, satu judul buku selesai selama berbulan-bulan, itupun dengan usaha yang sangat besar.
Beberapa kali pernah langganan juga aplikasi Storytell. Niatnya pengen multi-tasking—sambil latihan/istirahat dibacain buku dari hp. Dan endingnya malah burnout. Hehehe. Karena ternyata dua kegiatan tersebut (latihan fisik dan mendengarkan cerita) butuh konsentrasi penuh agar hasilnya maksimal.
Akhirnya, membaca hanya ketika waktu dan pikiran benar-benar luang. Kalau tidak salah ingat, selama berbulan-bulan waktu itu hanya bisa menamatkan Cinderella Addiction saja. Mungkin kalau bukan karena bukunya Akiyoshi-sensei, sudah ku dropped juga seperti judul-judul buku yang lain.
Rencana Kembali Gagal
Asean Para Games Solo 2022 selesai dilaksanakan, waktunya kembali pulang. Dan selama masa jeda kegiatan Pelatnas, ternyata ada BBW yang dekat sekali dengan rumah, sekitar satu jam perjalanan, yaitu di Semarang.
Kesempatan akhirnya datang, rencana buat pergi ke sana pun sudah lumayan matang. Tetapi ternyata, Tuhan berkendak lain. Beberapa hari sebelum event BBW dimulai, justru dapat panggilan kembali ke Solo untuk persiapan Asean Para Games Kamboja.
Otomatis rencana berkunjung ke BBW lagi-lagi gagal, karena selama Pelatnas ijin buat pulang atau bepergian lumayan sulit didapat. Sekali pun saat hari libur.
Kesempatan Tak Terduga
Waktu kemudian berjalan tanpa kepikiran buat ke BBW lagi. Lalu musim liburan sekolah Juni kemarin ngide buat berlibur ke salah satu pantai di Jogja bareng saudara (setelah kecewa karena gagal dapat tiket Ubérmensch G-Dragon Jakarta). Dan saat planning mau kemana aja selain pantai, salah satu saudara usul buat ke BBW Jogja.
Lalu berasa kena kutipan:
Hehehe...
Setelah hampir terlupakan, nggak expect akhirnya bisa berkunjung ke event BBW tahun 2025 ini.
Finally, Berkunjung ke BBW
Sebagai seorang disabilitas, sebelum berkunjung ke BBW Jogja otomatis harus nyari tahu dulu tentang lokasi event, medan dan ada buku apa saja di sana. Kan nggak lucu juga, sudah sampai sana ternyata wheelchairs user gak bisa masuk gedung. Kalau istilah jawanya mung anguk-anguk ning ngisor tangga.
Untungnya BBW Jogja kemarin diadakan di Jogja Expo Center (JEC). Meski nggak 100% wheelchair user friendly, tempat masuk gedungnya lumayan mudah diakses (dengan bantuan tentunya), karena ramp di bagian depan gedung nggak langsung akses ke jalan beraspal.
Ada sedikit gundukan semen dengan tinggi sekitar 5cm. Jadi untuk naik memang butuh bantuan. Apalagi kemiringan ramp juga lumayan curam. Kalau naik atau turun sendirian emang bahaya banget! (Tetiba ingat ramp di Monumen Pers Solo yang kemiringannya lebih dari 45° yang sukses bikin uji nyali 😭)
![]() |
Jajan adalah jalan ninjaku. |
Btw, saat masuk gedung emang kurang observasi, karena ternyata pas mau pulang lihat forklift di samping kanan gedung yang sepertinya digunakan untuk angkat-angkat timbunan buku buat event. Dan pas diperhatikan lagi ternyata ada ramp lain yang lebih landai untuk akses forklift tersebut.
Berburu Buku Anak
Jujur saja, ini pertama kalinya datang ke salah satu event bazar buku terbesar di Indonesia. Begitu masuk langsung berasa ndeso lihat tumpukan-tumpukan buku-buku yang amazingly luas dan banyak sekali. Hehehe.
![]() |
Seuprit foto BBW Jogja 2025 |
Di BBW Jogja kemarin, lebih dari setengah section-nya berisi buku-buku anak, dan selebihnya baru diisi fiksi dan non-fiksi. Jadi begitu melewati pintu masuk, mata langsung disuguhi berbagai judul buku-buku anak yang eye catching dengan harga yang sangat miring.
Dan karena tahu kalau buku-buku fiksi yang dipajang cuma seuprit, jadi akhirnya cuma muter-muter milihin buku anak buat keponakan dengan misi utama yaitu mau bikin mini perpustakaan buat para keponakan, serta visi utamanya yaitu mengajarkan budaya membaca dan mencintai buku sejak usia dini.
Achievement of Life
Ketika muter-muter milih buku anak yang pengennya dibawa pulang semua, mendadak ada mas-mas dari BBW yang nyamperin buat ijin wawancara. Dan sekali lagi nggak expect bakalan masuk ke reels instagram @bbwbooks_id. Bisa masuk jadi salah satu achievement of life nih. Hehehe (Iya, achievement-ku kadang cuma remahan-remahan rengginang).
Pilihan Sulit dan Kunjungan Berikutnya
Rasanya pengen banget keep semua buku yang ada. Karena banyak sekali buku-buku anak-anak yang orang dewasa pun bakalan suka juga membacanya. Sayangnya ada budget yang ternyata harus terpenuhi, jadi akhirnya hanya checkout beberapa buku yang benar-benar menarik. (Walaupun ending-nya agak nyesel karena gak jadi checkout salah satu buku bagus yang ternyata jadi buku best seller yang di jastiper harganya jadi naik lebih dari 2 kali lipat 🥲).
Yap, meski nggak dapet satupun buku buat diri sendiri, tapi tetep happy banget akhirnya punya pengalaman bisa berkunjung ke event BBW dan bisa dijadikan bahan cerita (Uhuk).
Mungkin kalau datang lebih awal dan punya waktu lebih banyak buat muter-muter plus lebih banyak budget, bakalan lebih puas milih dan kalap beli bukunya. Karena kemarin tiba di lokasi sekitar jam 4 sore dan habis maghrib sudah mulai checkout karena takut pulang terlalu malam, jadi rasanya terbatas banget buat cek buku-buku tiap section.
Next, berharap sekali bisa berkunjung ke event BBW lagi. Punya rejeki lebih, jadi perpustakaan buat keponakan semakin cepat terealisasikan.
Posting Komentar