Jangan terlalu dekat sampai bisa menyentuh mereka. Untuk keselamatan mereka, juga keselamatanmu.
Bagaimana rasanya jika kita jatuh cinta dengan orang yang tidak bisa kita sentuh? Karena sentuhan tersebut bisa membuat kita atau orang yang kita cintai itu mati. Pasti membuat frustrasi. Itulah yang dirasakan oleh Stella dan Will dalam Five Feet Apart ini.
Stella Grant suka memegang kendali, walaupun penyakit fibrosis kistik (FK) mengendalikan kemampuan fungsi paru-parunya dan sering membuatnya keluar masuk rumah sakit, penyakit tersebut tidak menghalanginya melakukan hal-hal yang ada dalam daftar keinginannya. Selama berada di rumah sakit Stella akan melakukan banyak hal seperti membuat video tentang penyakitnya untuk mengisi kanal YouTubenya, menyelesaikan program untuk aplikasi yang sedang dikerjakannya, dan lain sebagainya sembari menunggu namanya dipanggil untuk mendapatkan paru-paru baru.
Will Newman sudah lelah menjadi objek uji coba segala pengobatan FK. Dua minggu lagi dia berumur 18 tahun, yang artinya dia bisa memegang kendali hidupnya sendiri—ibunya tak lagi bisa mengekang hidupnya yang hanya dia habiskan dengan mencoba bermacam pengobatan di banyak rumah sakit di berbagai penjuru dunia. Will telah dicoret dari daftar pasien penerima transplantasi, karena itu Will lebih ingin menghabiskan sisa umurnya dengan bertualang ke berbagai tempat eksotis yang bisa dia abadikan dalam gambar karikaturnya.
Will Newman sudah lelah menjadi objek uji coba segala pengobatan FK. Dua minggu lagi dia berumur 18 tahun, yang artinya dia bisa memegang kendali hidupnya sendiri—ibunya tak lagi bisa mengekang hidupnya yang hanya dia habiskan dengan mencoba bermacam pengobatan di banyak rumah sakit di berbagai penjuru dunia. Will telah dicoret dari daftar pasien penerima transplantasi, karena itu Will lebih ingin menghabiskan sisa umurnya dengan bertualang ke berbagai tempat eksotis yang bisa dia abadikan dalam gambar karikaturnya.
Stella dan Will bertemu di rumah sakit tempat mereka menjalani pengobatan. Awalnya mereka tidak suka dengan sifat masing-masing. Stella benci Will karena sifatnya yang sering sembrono terhadap hidupnya sendiri, padahal Stella begitu menginginkan pengobatan yang sedang dijalani Will, karena Stella ingin hidup lebih lama dan tidak ingin pergi meninggalkan orang-orang yang menyayanginya. Sedangkan Will tidak menyukai Stella karena dia tukang atur yang mengingatkannya pada ibunya. Tapi semakin Will mengenal Stella, Will justru jatuh cinta padanya, begitu pula dengan Stella.
Sayangnya penyakit FK yang mereka derita membuat keduanya harus menjaga jarak aman berinteraksi sejauh dua meter. Persilangan dua bakteri penderita FK akan membuat inveksi berbahaya yang dapat menyebabkan kedua pasien mati lebih cepat. Apalagi dengan vonis yang dimiliki Will, seharusnya membuat Stella jauh-jauh darinya jika masih ingin jadi penerima donor paru-paru. Tapi rasa cinta Stella membuatnya memutar otak untuk menemukan cara agar bisa beberapa centi lebih dekat dengan Will.
Jika sebelumnya penyakit FK selalu mengendalikan hidup Stella, kali ini Stella yang akan mengendalikan jarak aman bagi mereka berdua. Sejauh lima langkah (satu setengah meter), itulah jarak yang hanya akan menghalangi cinta mereka. Tapi apakah jarak tersebut sudah cukup untuk membendung perasaan Stella dan Will?
"Kita perlu sentuhan dari orang-orang yang kita cintai, hampir sama seperti kita perlu udara untuk bernafas. Aku tidak pernah paham kenapa sentuhan itu begitu penting, sentuhannya... sampai aku tidak akan pernah mendapatkannya."
Poster film Five Feet Apart |
Membaca buku ini membuatku menyadari bahwa sebuah sentuhan juga sama pentingnya dengan bernafas. Karena ada beberapa perasaan yang tidak bisa terwakilkan hanya lewat kata-kata, dan hanya bisa disampaikan melalui sentuhan, terlebih untuk orang yang kita cintai.
Kisah cinta Stella dan Will memang bikin haru, terutama menjelang akhir, dimulai saat Stella mengalami 'kecelakaan' dan hanya ada Will yang bisa menolongnya, membuatku tidak bisa berhenti menangis saat membacanya. Jadi siapin tissu aja deh nanti pas baca.
Untuk kecepatan alurnya sendiri sudah pas. Sedangkan terjemahannya entah mengapa ada yang terasa kurang. Sudah enak dan mengalir sih, tapi entah kenapa aku sedikit kurang puas (mungkin hanya perasaanku saja sih ๐).
Oh ya, saat nonton trailer filmnya, mungkin akan sedikit teringat dengan film The Fault in Our Star dan berpikir kalau premisnya sedikit mirip. Tapi tentu saja ceritanya berbeda. Dan kalau disuruh milih, aku lebih suka cerita Five Feet Apart ini.
Melalui kisah Stella dan Will dalam Five Feet Apart ini membuatku lebih tahu tentang apa penyakit FK dan bahayanya. Sejauh ini belum ada obat untuk penyakit FK, dan penyakitnya pun tidak bisa dicegah. Semua penyintas hanya bisa melakukan tindakan pencegahan agar penyakit mereka tidak bertambah parah dengan mematuhi pengobatan yang mereka jalani.
Ketika punya FK, kau tidak akan pernah tahu berapa banyak waktu yang masih kaumiliki. Namun, sejujurnya, kau juga tidak pernah tahu berapa banyak waktu yang dimiliki orang-orang yang kau sayangi.
×××
Judul : Five Feet Apart
Judul Alternatif : Satu Setengah Meter
Penulis : Rachael Lippincott, Mikki Daughtry, Tobias Iaconis
Penerjemah : Daniel Santoso
Penyunting : Tri Saputra Sakti
Desain Sampul : Sukutangan
Penerbit : GPU
Terbit : Maret 2019
Tebal : 328 hlm.
Posting Komentar
Posting Komentar