Resensi Carmine

Posting Komentar
Ada yang menarik dari sebuah peristiwa jika kau teliti melihatnya. Satu hal akan diikuti hal lain yang sebenarnya berhubungan, hanya saja kau tidak peka, kau hanya melihatnya sebagai potongan acak. Kau mungkin menyebutnya sebuah kebetulan, padahal tidak begitu. Ini adalah sesuatu yang disediakan alam semesta untuk kau selesaikan. 
 Novel Carmine
image by Pinterest | edited by me 


Carmine Dunne, mantan artis bintang iklan Keju Karmin yang terkenal. Dia memutuskan berhenti dari dunia hiburan saat menikah dengan Ruddy—seorang pengusaha kontraktor yang sukses. Setelah menikah, Carmine memiliki empat orang anak; A, B, C dan D—Carmine lebih senang menyingkat nama-nama anaknya, lebih praktis. Mereka semua tinggal di perumahan elit di Semarang. Orang lain akan mengira hidup Carmine sempurna; memiliki suami tampan dan kaya, anak-anak yang pintar, serta rumah besar dan mewah yang membuat siapa saja iri saat melihatnya. Tapi Carmine tak sebahagia yang terlihat. Dia tersiksa secara fisik dan mental. Hanya makanan dan Ratna—satu-satunya sahabat yang Carmine miliki—yang bisa sedikit membahagiakan dan mengalihkannya dari penderitaan yang dia alami.

"Kamu bisa menyakiti tubuhmu tanpa merasa sakit, kamu hanya perlu mengenali tubuhmu."

Mirah, lebih dikenal dengan nama Panda—julukan yang diberikan karena Mirah memiliki fisik yang mirip dengan panda saat remaja—oleh orang di sekitarnya. Kini dia menjadi seorang perajin tas terkenal di instagram. Mirah terkenal selain karena tas buatannya yang unik dan berkualitas premium, cara memasarkannya pun berbeda. Dia akan mengunggah foto tas buatannya dengan latar dirinya yang sedang melakukan pose yoga yang sulit—membuat para pecinta yoga begitu penasaran dengan dirinya. Segala sesuatu dalam diri Mirah mengandung rahasia dan misteri. Hanya satu hal yang jelas dari Mirah, dia ingin membantu dan memperbaiki hidup Carmine. 

Kebebasan hanya sebatas kata saat jiwamu menjadi invalid. Bedanya dengan mati adalah kau masih memiliki tubuhmu. 

Tapi pada malam tahun baru 2018, Carmine ditemukan tak sadarkan diri di rumah Mirah. Ada bekas pukulan di kepalanya. Sebuah genangan darah yang bukan milik Carmine ditemukan di dekatnya. Mirah serta anak-anak Carmine menghilang. Ruddy juga tidak diketahui keberadaannya. 

Bilah—seorang petugas kepolisian—berusaha mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada Carmine. Namun Bilah menemui jalan buntu. Carmine tak ingat apapun sebelum dia ditemukan pingsan, padahal keluargany bisa saja dalam bahaya. 

Aku percaya semua orang dewasa memiliki roh naga di dalam tubuh mereka, mengendus dan menyembur dengan kapasitas berbeda. 




Tidak butuh waktu lama bagiku untuk menyelesaikan buku ini. Alurnya begitu mengalir dan misteri yang dihadirkan sukses bikin penasaran (terutama apa yang terjadi menjelang tanggal 1 Januari 2018).

Buku ini merupakan salah satu dari Red Series yang diterbitkan Noura yang mengangkat tema domestic noir. Dalam buku ini mengingatkan pada pembaca bahwa kekerasan dalam rumah tangga tak hanya secara fisik, tapi juga bisa secara batin yang terkadang justru tak disadari oleh banyak pihak—bahkan si korban. Karakter Carmine contohnya, saat masih menjadi artis dia terbiasa hidup bebas. Tapi sejak menikah dia dituntut punya banyak anak dan harus mengurus mereka sendiri, terlebih dia juga dipaksa mengatur sendiri rumahnya yang super besar tanpa bantuan asisten. Hal tersebut terkadang membuatnya stres berat dan menyebabkannya lari ke makanan, dan bisa ditebak akibatnya, Carmine memiliki berat lebih dari seratus kilogram. Meskipun Ruddy tak mempermasalahan perubahan bentuk tubuh Carmine, dia juga tidak membantu meringankan beban Carmine. Karena bagi Ruddy, Carmine harus bisa bercermin pada ibunya yang walaupun single parent dan punya banyak anak tapi tetap bisa mengurus rumah. 

Buku ini juga memakai dua sudut pandang berbeda. Pada karakter Mirah dan Carmine, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Sedangkan untuk karakter Bilah menggunakan sudut pandang orang ketiga. 

Karena penggunaan sudut pandang ini, sosok Mirah sukses digambarkan begitu misterius dan cukup bikin merinding saat membaca benaknya. Mirah diketahui punya hobi mengkoleksi bermacam-macam kancing dengan berbagai cara—entah membeli atau "mencuri" nya. Dia suka menjahit kulitnya sendiri dengan benang dan terkadang akan memasangkan kancing baju tersebut di kulitnya. 

Menjelang klimaks cerita aku masih belum juga bisa menentukan Mirah itu sebenarnya baik atau jahat. Karena apa yang dilakukannya pada Carmine memang selalu bikin curiga. Dan aku juga agak belum mengerti tentang motif sebenarnya Mirah yang ingin memperbaiki Carmine. Apa maksud Mirah yang mengatakan bahwa dia adalah Carmine dan Carmine adalah dia. Mungkin aku perlu membaca ulang bukunya. 🤔

Tapi overall aku sangat menyukai buku ini. Membaca buku ini sekali lagi menyadarkan pembaca bahwa kehidupan rumah tangga tak melulu seindah yang dibayangkan orang. Dalam berumah tangga akan selalu ada banyak permasalahan yang bisa menjadi sangat krusial, emosional bahkan sampai membuat depresi. Salah satu pelajaran penting ketika membaca buku ini adalah jangan pernah menyamakan seseorang dengan orang lain yang lebih sempurna, karena tiap orang punya kadar sempurna yang berbeda.

×××

Judul : Carmine
Seri : Red #2 
Penulis : Ruwi Meita
Penyunting : Yuli Afandi, Teguh Effendi, Yuli Pritania
Desain Sampul : Dilidita 
Ilustrasi Sampul : Indah Rakhmawati 
Penerbit : Noura Books 
Terbit : Desember, 2018
Tebal : 324 hlm. 

Related Posts

Posting Komentar